Ingin Jadi Programmer? 8 Mitos Dunia Programming yang Harus Anda Tahu

Author Picture

Yuniar

Ingin Jadi Programmer? 8 Mitos Dunia Programming yang Harus Anda Tahu

Saat ini, profesi dalam bidang Teknologi Informasi (IT) terutama dunia programming atau software developer (pengembang perangkat lunak) memang sedang digandrungi. Karena pada zaman modern ini hampir semua penunjang pekerjaan itu berbasis digital, hal ini tentunya memerlukan sebuah aplikasi untuk menjalankannya. Semakin hari sebuah aplikasi semakin berkembang, maka tak heran jika banyak programmer baru bermunculan terutama di Indonesia.

Namun hal ini juga perlu diketahui, ada banyak kesalahpahaman dan mitos seputar dunia pemrograman. Masyarakat melihat profesi ini sebagai pekerjaan untuk orang berbakat. Sebuah pekerjaan yang hanya untuk seorang matematis atau pun profesi yang tidak toleran terhadap kesalahan.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas, mengeksplorasi dan memperbaiki kesalahpahaman tentang seorang programmer. Mungkin ini akan membantu bagi yang bertanya apakah menjadi seorang programmer adalah karir yang sesuai dengan Anda.

Berikut adalah beberapa kesalahpahaman yang tidak benar tentang seorang programmer:

1.   Dapat Menguasai Matematika Untuk Belajar Bahasa Pemrograman

Banyak orang yang bingung dan bertanya tentang hubungan antara matematika dan pemrograman. Pada kenyataannya, menjadi seorang programmer tidak selalu mengacu pada mengerti atau tidaknya Ia dalam bidang matematika.

Sebagai seorang programmer, akan menghabiskan banyak waktu untuk menulis kode, bukan rumus matematika, dan pengetahuan Anda dalam matematika tidak berbanding lurus dengan keterampilan pemrograman.

Tapi jangan salah, Anda juga masih perlu memahami Aljabar dasar. Selain itu, ada perpustakaan dan plugin yang dapat diterapkan langsung ke dalam kode untuk membantu memecahkan masalah matematika dan algoritma. Namun, apabila Anda membuat suatu aplikasi yang memerlukan perhitungan matematis atau fisika, tentunya perlu menguasai beberapa teori matematika.

2.   Harus Genius

Hal satu ini sebenarnya tidak jadi masalah, menjadi seorang programmer tidak terkait dengan faktor biologis, tapi lebih mengacu kepada minat. Jangan takut untuk gagal berulang kali, dan belajarlah dari kesalahan, yang pada dasarnya adalah cara bagaimana seorang programmer belajar.

Siapa pun yang tahu cara berkomunikasi, bisa belajar pemrograman. Karena intinya, pemrograman adalah suatu “bahasa” dengan tata bahasa dan kosa kata tertentu dan keberadaannya untuk membantu berkomunikasi dengan mesin untuk menyelesaikan tujuan atau tindakan tertentu.

3.   Belajar di Sebuah Universitas Untuk Mempelajari Kode Pemrograman

Banyak yang mengatakan bahwa untuk memaksimalkan “coding”, Anda harus belajar di sebuah Universitas dan memiliki master sejati untuk memandu jalan menjadi seorang programmer. Tapi berkat adanya internet, Anda dapat belajar secara mandiri untuk menjadi programmer dengan tidak adanya keterlibatan dari dosen universitas.

Tapi juga tidak ada salahnya jika Anda belajar di perguruan tinggi. Adanya seorang dosen dapat mempercepat pemahaman tentang teori dan konsep-konsep seperti Object Oriented Programming, dan ada beberapa keuntungan penting lainnya yang dapat diperhitungkan juga.

4.   Hanya Orang Dewasa Yang Dapat Belajar Bahasa Pemrograman

Siapa bilang hanya orang dewasa yang bisa menjadi programmer? Faktanya, banyak anak usia dini sudah menjadi developer handal. Jangan gunakan usia anak sebagai pencegah untuk belajar bahasa pemrograman. Siapa pun bisa mempelajari hal ini, orang tua juga dapat berperan untuk membantu membimbing anak-anak mereka dengan penjelasan serta dukungan.

5.   Hanya Belajar Bahasa Pemrograman Terbaik

Apa yang Anda pikirkan tentang bahasa pemrograman “terbaik”? Mungkin itu sedikit menyesatkan, karena bahasa pemrograman terbaik adalah bahasa yang sesuai dengan tujuan Anda saat ini. Dengan kata lain, tidak ada bahasa pemrograman terbaik. Itu semua tergantung pada kebutuhan Anda untuk membangun sebuah program aplikasi.

6.   Hanya Butuh Waktu Seminggu Untuk Menguasai Bahasa Pemrograman

Ini sangat tidak benar! Banyak yang mencoba untuk belajar programming dengan waktu singkat, bahkan hanya dalam beberapa minggu. Kemudian, mereka menarik diri dan menganggap sebagai “tidak berbakat”, lalu menyerah pada impiannya menjadi programmer.

Sebenarnya, Anda juga dapat menghabiskan waktu seminggu untuk belajar pemrograman, tapi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menguasainya. Jadi, jangan cepat menyerah!

7.   Menghafal Semua Sintaks & Menghindari Bantuan

Jelas mitos ini salah! Faktanya, Anda tidak perlu khawatir harus menghafal semua sintaks, karena Anda akan menulis kode yang sama untuk ribuan kali dalam membangun atau mengembangkan sebuah aplikasi. Dengan mengadopsi sebuah framework (kerangka kerja) akan membantu memahami apa yang bahasa pemrograman lakukan.

8.   Tidak Dapat Menulis Kode Terlalu Banyak

Mungkin ada diantara Anda yang seketika takut saat pertama kali melihat sumber halaman web, karena akan membuat lebih dari 4000 baris kode saat menjadi programmer. Namun jika diperhatikan, itu hanyalah tumpukan kode yang terdiri dari pernyataan berulang, metode, dan loop.

Programmer kebanyakan menggunakan hal sama yang Anda pelajari. Dan sekali terbiasa, akan merasa bahwa 10.000 baris kode adalah permintaan yang tidak susah alias gampang. Ini bisa Anda lakukan dengan cepat!

Selamat datang di dunia programming!

Anda tidak perlu khawatir lagi dengan mitos tentang dunia programming yang sudah dikupas tuntas dalam pembahasan kali ini. Karena dunia pemrograman seperti industri lainnya, di mana kerja keras dan tekad dibutuhkan untuk meraih sukses.

Live Work Meter